Sabtu, 27 September 2014

Sudahkah Anda Berda’wah?

Mendengar kata da’wah, orang sering kali berkata “ah itu mah bukan tugas saya, tugas para Ulama tuch”. Padahal jika ditelusuri lebih dalam, da’wah yang berarti kegiatan yang bersifat menyeru dan mengajak orang lain untuk taat kepada Allah SWT, bisa dilakukan oleh siapa saja. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW, “بلغوا عني ولو اية     ” yang artinya “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”.
Dari penggalan Hadits tersebut dapat kita ketahui bahwa menyampaikan kebenaran yang berasal dari Nabi Muhammad SAW itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Karena dalam hadits tersebut tidak ada aturan yang mengatur bahwa yang menyampaikan itu hanya ulama. Siapapun bisa menyampaikan kebenaran jika ia sudah tau dan mengerti akan arti kebenaran itu.
Saat seseorang sudah mengetahui akan hadits tersebut diatas, tidak serta merta orang tersebut akan berda’wah. Terkadang timbul pertanyaan dalam dirinya “kenapa saya mesti berda’wah?”. Ada dua jawaban untuk pertanyaan tersebut, yang pertama, karena itu perintah Nabi Muhammad SAW, maka kita perlu berdawah. Yang kedua, di zaman yang serba modern ini, jika kita tidak berda’wah, maka tunggulah kehancuran moral dan aqidah manusia. Mengapa demikian?
Da’wah yang berarti menyeru kepada kebaikan, sudah barang tentu orang yang berda’wah harus sudah berbuat baik terlebih dahulu. Jika tidak, maka da’wahnya tidak akan ada yang mendengarkan. Disamping itu, Da’wah yang dimulai dari diri sendiri paling tidak akan menyadarkan diri sendiri agar selalu berbuat baik sehingga da’wah yang dilaksanakan bisa didengarkan oleh orang lain.
Menanamkan da’wah dalam jiwa, berarti menanamkan kesempurnaan aqidah dalam raga. Saat aqidah seseorang sudah sangat melekat dalam jiwa, maka imannya tidak akan tergoyahkan oleh hal-hal yang menyimpang. Bahkan orang yang mempunyai aqidah yang kuat, ketika berda’wah ia tidak akan tergoyahkan meski menghadapi cobaan dan ditentang oleh banyak orang.
Di saat sekarang ini, penyimpangan terhadap aqidah sudah sangat merjalela. Munculnya aliran-aliran sesat dan menyesatkan membuat kita harus sering lebih berda’wah guna membentengi aqidah masyarakat dari kesesatan. Karena jika tidak, masyarakat yang aqidahnya masih lemah akan cenderung untuk mengikuti aliran-aliran yang menyesatkan dan akan semakin sulit untuk mengajak masyarakat kepada kebenaran.
Meskipun penyimpangan terhadap akidah dan munculnya aliran-aliran sesat sudah merajalela, tapi di era globalisasi ini kita semua bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membentengi diri kita dan masyarakat dari kesesatan. Kita bisa memanfaatkan media telekomunikasi dan media canggih lainnya untuk terus berda’wah. Jangan sampai kita yang dibelenggu oleh kemajuan teknologi, tapi kita lah yang mengatur untuk apa teknologi itu dimanfaatkan.
Salah satu da’wah yang bisa kita lakukan dalam menghadapi era globalisasi ini adalah dengan kita menulis tentang menyeru kepada kebenaran di media sosial. Media sosial yang sering dijadikan ajang curhat oleh sebagian kaum remaja, kita ubah menjadi media da’wah yang bisa membentengi aqidah seseorang dari kesesatan. Karena jika tidak demikian, maka kemaksiatan akan mengiringi moral para remaja yang aktif di media sosial tersebut.
Di zaman yang serba modern ini, tidak dapat kita pungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan dampak yang positif dan negatif. Positif dan negatifnya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Semua itu pun tergantung dari seberapa kuatnya aqidah kita membentengi diri kita dari segala hal yang mungkin terjadi.

Oleh sebab itu, maka marilah kita semua melaksanakan perintah Rasulullah untuk berda’wah. Berda’wah untuk diri pribadi dan berda’wah untuk umat. Jika bukan kita, maka siapa lagi. Jika bukan sekarang, maka kapan lagi. Sebelum dunia ini habis ditelan waktu, sebelum hayat memisahkan ruh dari raga, sebelum matahari terbit dari barat, ayo kita berda’wah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar